11 research outputs found

    Identifikasi dan Uji Kemampuan Hidrolisis pada Bakteri Amilolitik dan Proteolitik yang Diisolasi dari Wadi, Makanan Khas Kalimantan Tengah

    Get PDF
    Abstract. Wadi is a sort of traditional foods that made of fish from Dayak tribe in Central Kalimantan. Wadi is made by the addition of salt and lumu. People make wadi as a supply of side dishes during difficult seasons of fish and stock for farming, hunting, or collecting forest products. In wadi, there are several bacteria species that capable in degrading amylum and protein. The bacteria capability in amylum and protein degradation can be determined by calculating the hydrolysis index. The aims of this study are to: (1) identify the amylolytic bacteria and proteolytic bacteria species from wadi, (2) determine the amylum and protein hydrolysis index on each amylolytic bacteria and proteolytic bacteria species isolated from wadi, and (3) determine the amylolytic bacteria and proteolytic bacteria species that have the highest hydrolysis index. This research is descriptive explorative research. The research results showed that: (1) there were four isolates of amylolytic bacteria isolated from wadi, i.e: Enterobacter agglomerans, Pseudomonas fluorescens, Acinetobacter baumannii, and Micrococcus varians, and there were five species of isolated proteolytic bacteria from wadi, i.e: Enterobacter agglomerans, Pseudomonas fluorescens, Nitrococcus mobilis, Acinetobacter baumannii, and Micrococcus varians, (2) the amylum hydrolysis index of Enterobacter agglomerans is 3.77; on Pseudomonas fluorescens is 3.00; on Acinetobacter baumannii is 4.16; and on Micrococcus varians is 7.23. The protein hydrolysis index of Enterobacter agglomerans is 3.22; on Pseudomonas fluorescens is 2.25; on Nitrococcus mobilis is 1.67; on Acinetobacter baumannii is 3.42; and on Micrococcus varians is 3.45, (3) Micrococcus varians has the highest amylum, i.e:  7.23 and protein hydrolysis index is 3.45.Keywords: hydrolysis index, amylolytic bacteria, proteolytic bacteria, wadi

    Edu Gender Unity: Development of Gender Responsive Learning Model for Junior High Schools in Indonesia

    Get PDF
    The pilot study on the implementation of education at Junior High Schools (SMP) revealed that gender bias is still present in various aspects. In the learning, it was found that some materials were not gender responsive, learning interaction sometimes caused one of the parties to be discriminated, and the teacher’s and students’ sentences contained stereotypes. One of the subjects which has the potential for and contributes to gender bias is Social Sciences (IPS). As a subject which correlates with the practices of social life, Social Sciences reflects the gender bias as an existing reality. Other subjects which are potential for gender bias are Natural Sciences, Arts and Cultural Arts and Crafts, and Language. In Natural Sciences and crafts, the bias is often found the existence of interaction. In the Natural Science practicum class, which is correlated with animals, there is often a higher ratio of male to female students. On the other hand, on the practice of crafting class, female student levels are typically higher. In language subjects, it was found that the use of discourse and sentences did not show gender equality and justice, often depicting males in strategic roles and the females in domestic roles. A learning model needs to be developed with regards to the values of gender equality and justice, from the earliest years of schooling. This study sought to identify nthe basic competencies and learning aspects which are gender biased. The results are followed up by developing the gender-responsive Edu Gender Unity learning model. The development involved the subject teachers as the researcher’s partner in designing, developing, and trying out the gender responsive learning model design. The development of this learning model is intended for Indonesian Language, Cultural Arts and crafts, Natural Sciences, and Social Sciences subjects. The development consists of (1) the formulation of gender responsive indicators, (2) teaching materials to achieve the gender-responsive competence, and (3) learning strategies which correspond to achieve gender-responsive competence. Keywords: Gender Responsive, Learning, Junior High School

    ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

    Get PDF
    Minuman teh seduhan memiliki beberapa kelebihan dalam menarik minat konsumen, diantaranya kemasan yang mudah dibawa dan selalu segar tetapi juga dapat mengalami kontaminasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan yang dijual di tiga pusat perbelanjaan Kota Malang; 2) Kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif obser vasional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UM pada bulan Maret-Mei 2012. Sampel yang digunakan adalah minuman teh seduhan rasa original merk A dan B yang dijual dari tiga pusat perbelanjaan Kota Malang. Pengambilan sampel dari tiap penjual diambil sebanyak tiga kali, dengan interval waktu dua minggu. Data penelitian hasil perhitungan nilai MPN coliform dan coliform fekal, dirujukkan pada nilai standar MPN coliform maksimum BPOM RI, Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai MPN coliform pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berutut-turut ialah >2400 sel/ml dan >2400 sel/mL; 2) Nilai MPN coliform fekal pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berturut -turut ialah >2400 sel/ml dan >2400 sel/mL. 3) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan kedua merk melebihi standar yang telah ditetapkan oleh BPOM RI yaitu < 3 sel/mL. Ditinjau dari nilai MPN coliform dan nilai coliform fekal dapat disimpulkan bahwa kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan merk A dan B dari tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang kurang memenuhi syarat kelayakan konsumsi. Kata kunci: minuman teh seduhan, nilai MPN coliform, nilai MPN coliform fekal

    Analisis Mikrobiologi Minuman Teh Seduhan Berbeda Merk Berdasarkan Nilai Mpn Coliform di Kota Malang

    Full text link
    Minuman teh seduhan memiliki beberapa kelebihan dalam menarik minat konsumen, diantaranya kemasan yang mudah dibawa dan selalu segar tetapi juga dapat mengalami kontaminasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan yang dijual di tiga pusat perbelanjaan Kota Malang; 2) Kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UM pada bulan Maret-Mei 2012. Sampel yang digunakan adalah minuman teh seduhan rasa original merk A dan B yang dijual dari tiga pusat perbelanjaan Kota Malang. Pengambilan sampel dari tiap penjual diambil sebanyak tiga kali, dengan interval waktu dua minggu. Data penelitian hasil perhitungan nilai MPN coliform dan coliform fekal, dirujukkan pada nilai standar MPN coliform maksimum BPOM RI, Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai MPN coliform pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berutut-turut ialah &gt;2400 sel/ml dan &gt;2400 sel/mL; 2) Nilai MPN coliform fekal pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berturut-turut ialah &gt;2400 sel/ml dan &gt;2400 sel/mL. 3) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan kedua merk melebihi standar yang telah ditetapkan oleh BPOM RI yaitu &lt; 3 sel/mL. Ditinjau dari nilai MPN coliform dan nilai coliform fekal dapat disimpulkan bahwa kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan merk A dan B dari tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang kurang memenuhi syarat kelayakan konsumsi

    The Potential of Single Garlic Oil in Inhibiting The Growth and Damaging The Membrane of Pseudomonas aeruginosa Bacteria

    Get PDF
    Nosocomial infection caused by Pseudomonas aeruginosa bacteria is hard to be treated since the infection transmission is fast and it is resistance to the antibiotic. Antibiotic resistance in the bacteria can be treated with various natural ingredients from plants and one of the plants is single garlic. Single garlic contains organosulfur compounds in form of alliin, allicin, and ajoene. This research aimed to analyze the potential of single garlic oil (SGO) in inhibiting the growth and the damage of membrane of P. aeruginosa bacteria in in vitro with disc diffusion method by giving treatments of essential oil extract in concentration of 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml and 100 mg/ml, and 1% dimethylsulfoxide (DMSO) as the negative control and Ceftazidimeof 30 µg/ml as the positive control. The damage of the bacterial cell membrane was observed with Scanning Electron Microscopy (SEM) with a magnification of 25000X. The result of the measurement of the zone of inhibition was analyzed using one-way ANOVA. The research results indicate that SGO could inhibit the growth of P. aeruginosa bacteria with strong criteria, which was in a concentration of 100 mg/ml

    ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

    Get PDF
    ABSTRAK   Minuman teh seduhan memiliki beberapa kelebihan dalam menarik minat konsumen, diantaranya kemasan yang mudah dibawa dan selalu segar tetapi juga dapat mengalami kontaminasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan yang dijual di tiga pusat perbelanjaan Kota Malang; 2) Kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UM pada bulan Maret-Mei 2012. Sampel yang digunakan adalah minuman teh seduhan rasa original merk A dan B yang dijual dari tiga pusat perbelanjaan Kota Malang. Pengambilan sampel dari tiap penjual diambil sebanyak tiga kali, dengan interval waktu dua minggu. Data penelitian hasil perhitungan nilai MPN coliform dan coliform fekal, dirujukkan pada nilai standar MPN coliform maksimum BPOM RI, Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai MPN coliform pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berutut-turut ialah &gt;2400 sel/ml dan &gt;2400 sel/mL; 2) Nilai MPN coliform fekal pada sampel minuman teh seduhan merk A dan B yang dijual di tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang secara berturut-turut ialah &gt;2400 sel/ml dan &gt;2400 sel/mL. 3) Nilai MPN coliform dan coliform fekal minuman teh seduhan kedua merk melebihi standar yang telah ditetapkan oleh BPOM RI yaitu &lt; 3 sel/mL. Ditinjau dari nilai MPN coliform dan nilai coliform fekal dapat disimpulkan bahwa kualitas mikrobiologi minuman teh seduhan merk A dan B dari tiga tempat pusat perbelanjaan Kota Malang kurang memenuhi syarat kelayakan konsumsi.   Kata kunci: minuman teh seduhan, nilai MPN coliform, nilai MPN coliform fekal

    The Role of Black Soybean and Purple Sweet Potato Active Compound on Advanced Glycation End-Product in Streptozotocin-Induced Type 2 Diabetes Mellitus Rat

    Get PDF
    Diabetic nephropathy is one of the diabetes complications attacking kidney leading to kidney damage. Hyperglycemia accompanying DM causes the increase of Ad-vanced Glycation End-Product (AGE) and Receptor Advanced Glycation End-Product (RAGE) activity, then develop kidney damage and other diabetes compli-cations. The study aimed to investigate the effect of black soybean, purple sweet potato, or their combination on the expression of AGE, RAGE, and kidney necro-sis T2DM model rats. The rats were given with high-calorie diet for five weeks and then injected with a low dose of streptozotocin (30 m/kg Body Weight) in intraperitoneal. DM rats were divided into: normal, K- (T2DM), K+ (T2DM + glibenclamide 0.6 mg/kg body weight), P1 (T2DM + black soybean), P2 (T2DM + purple sweet potato), and P3-5 Combination 1-3 (T2DM + combination of black soybean and purple sweet potato in ratio of 1 : 3, 2 : 2, and 3 : 1). DM rats were then given the treatments for thirty days. The effect of black soybean, purple sweet potato, or the combination of both was evaluated through the expression of AGE, RAGE, and necrosis of renal tubules. The changes in renal tubules histological characteristics were evaluated using hematoxylin-eosin (HE) staining. Immuno-histochemistry analysis of renal tubules was to evaluate AGE-RAGE expression after the treatments. The research results indicated that there was a significant dif-ference from the combination of black soybean and purple sweet potato in reduc-ing AGE, RAGE, and renal tubules necrosis. The BSB and PSP combination ratio of 1:1 was able to improve renal tubules, decrease the expression of AGE and RAGE towards near normal. The combination of black soybean and purple sweet potato could be used as one of the alternatives to improve kidney damage in dia-betic nephropathy

    Sistem Kontrol Tungku Api Otomatis Untuk Proses Pasteurisasi Susu Berbasis Logika Fuzzy Sugeno

    Get PDF
    Salah satu faktor berkurangnya gizi pada susu adalah kesalahan dalam proses pengolahannya, produk susu biasanya akan melalui proses pasteurisasi guna membunuh bakteri didalamnya dan menambah waktu simpan susu. Namun proses pasteurisasi yang salah justru akan mengakibatkan berkurangnya gizi yang terkandung didalam susu dan tak jarang akan membuat susu justru menjadi rusak. Sistem kontrol tungku api otomatis dirancang untuk menangani masalah yang ada dimana dengan menggunakan mekanikal servo, sistem akan secara otomatis mengatur bukaan katup tungku api untuk menjaga suhu pada set-point yang diinginkan, sehingga suhu akan terjaga dan protein pada susu tidak rusak karena suhu pada proses pemasakan yang terlalu tinggi.  Berdasarkan hasil pengujian, bahwa sistem tanpa fuzzy membutuhkan waktu selama 1 jam untuk dapat mencapai set-point, sedangkan sistem dengan fuzzy hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk mencapai set-point

    PEMBERIAN PELATIHAN MEMBUAT BATIK JUMPUTAN KEPADA IBU PKK UNTUK UPAYA PELESTARIAN DAN MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI LOWOKWARU, MALANG

    Get PDF
    Batik merupakan warisan budaya khas Indonesia yang memiliki daya tarik tinggi di kawasan lokal maupun internasional. Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang mudah dibuat, memiliki banyak variasi teknik pembuatan, dan daya jualnya tinggi. Malang sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan batik jumputan menjadi komoditas di pusat oleh-oleh. Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan batik jumputan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Malang, khusunya di daerah Lowokwaru. Upaya pelestarian melalui pelatihan perlu dilakukan untuk memberikan keterampilan membuat batik jumputan. Penelitian dan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data meliputi observasi, dokumentasi, dan survei. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu PKK di Lowokwaru, Malang. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data hasil observasi dan kajian literatur ke dalam domain-domain hingga diperoleh suatu kesimpulan. Setelah melalui pelatihan, ibu PKK di Lowokwaru memiliki keterampilan untuk membuat batik jumputan dengan teknik ikat dan jahit untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga diharapkan dengan demikian batik jumputan dapat terus dilestarikan

    PENGARUH PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI KANDIDAT TERAPHY ANTIOBESITAS TERHADAP INSULIN LIKE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) SEBAGAI TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS

    No full text
    ABSTRACTObesity prevalence increase in the various Asian and Pacific Country, Europe, United States, Australian and also indeveloping country. Change of preadipocyte into mature adipocyte play a part in obesity pathogenesis. Black teahas component of antioksidan which plays an important role controlling of cells proliferation. Theaflavin in blacktea may be able to inhibits change of preadipocyte into mature adipocyte, therefore the prevalence of obesity asinducer various metabolic disease can be prevented early. The goal of this study is to prove the effect of black tea(Camellia sinensis) steepings essence to prevention of the raising of expression of IGF-1 in wistar mouse with highfat diet. The research is conducted by in vivo using rats Wistar strain. Mouse is divided into positive control groupwhich is given high fat diet without black tea steepings essence and treatments group by high fat diet with blacktea steepings essence dose 0,015g, 0,030g and 0,045g/day during 90 day. Expression of IGF-1 is measured by semi quantitative by counting colour intensity at Corell Photo of Paint 11. Intensity expression colour score of IGF-1result of imunohistochemistry are analyzed statistically with One way Anova analysis and analysis of regressionwith level of significancy p = 0,05. Based on the result of analysis at One way Anova (p&lt;0,05) black tea steepingsessence with various dose (0,015g, 0,030g and 0,045g/day) can prevent the raising of expression of IGF-1 significantly(p= 0,000) compared to positive control group. Result of this study prove that black tea (Camellia sinensis)steepings essence can prevent the raising of expression of IGF-1 in Wistar rats with high fat dietABSTRAKPrevalensi obesitas meningkat di berbagai Negara Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat, Australia serta di negara-negara berkembang. Perubahan preadiposit menjadi adiposit yang mature memegang peranan dalampatogenesis obesitas. Teh hitam memiliki komponen antioksidan yang banyak berperan dalam pengontrolanproliferasi sel. Theaflavin pada teh hitam kemungkinan dapat menghambat perubahan preadiposit menjadimature adiposit, maka prevalensi terjadinya obesitas sebagai pemicu berbagai penyakit metabolik dapat dicegahsejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian sari seduh teh hitam (Camelliasinensis) terhadap pencegahan peningkatan ekspresi IGF-1 pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak.Penelitian dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus strain wistar. Tikus dibagi menjadi kelompokkontrol positif dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif diberi diet tinggi lemak tanpa sari seduhteh hitam, sedangkan kelompok perlakuan diberi diet tinggi lemak dan sari seduh teh hitam dengan dosis0,015g, 0,030g dan 0,045g/hari selama 90 hari secara bersamaan. Ekspresi IGF-1 diukur secara semikuantitatifdengan menghitung intensitas warna dengan Corell Photo Paint 11. Skor intensitas warna ekspresi IGF-1hasil pewarnaan imunohistokimia dianalisis secara statistik dengan One way Anova dengan taraf signifikansip = 0,05. Berdasarkan hasil analisis One way Anova (p&lt;0,05) sari seduh teh hitam dengan berbagai dosis(0,015g, 0,030g dan 0,045g/hari) dapat mencegah peningkatan ekspresi IGF-1 secara signifikan (p= 0,000)dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Semakin besar dosis teh hitam maka ekspresi IGF-1 makinrendah. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sari seduh teh hitam (Camellia sinensis) mampu mencegahpeningkatan ekspresi IGF-1 pada tikus wistar dengan diet tinggi lemak
    corecore